Listrik merupakan suatu kebutuhan yang tak terhindarkan di masa modern seperti saat ini. Pemakaian alat-alat elektronik dalam jumlah banyak menyebabkan lonjakan daya listrik sehingga dapat membuat tagihan membengkak.
Untuk itu, tak ada salahnya Anda memanfaatkan alat penghemat listrik dan mengetahui cara kerja power factor saver penghemat listrik.
Keberadaan listrik memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas baik untuk pekerjaan maupun kebutuhan rumah tangga. Namun tak bisa dipungkiri bahwa penggunaan listrik semakin meningkat setiap harinya.
Nah, power factor saver hadir sebagai solusi untuk melakukan penghematan listrik.
Cara Kerja Alat Penghemat Listrik
Peralatan elektronik seperti AC, mesin cuci, kipas angin, kulkas, TV, hingga mesin-mesin di pabrik memiliki beban induktif yang dapat menimbulkan adanya daya reaktif. Daya tampak pada peralatan listrik sehari-hari akan lebih besar dibandingkan daya aktifnya.
Peralatan dengan beban induktif jika dipasang dalam suatu rangkaian listrik akan menyebabkan terjadinya perbedaan atau pergeseran fase antara tegangan dan arus.
Untuk mengatasi dan menyeimbangkan pergeseran fase tersebut, diperlukan sebuah komponen yaitu kapasitor. Cara kerja alat penghemat listrik yaitu bertindak sebagai kapasitor bank.
Power factor saver bekerja memperbaiki faktor daya listrik pada suatu rangkaian listrik. Keberadaan alat ini mampu mengurangi daya reaktif pada peralatan listrik sehingga bebannya lebih kecil alias lebih hemat.
Saat Anda menggunakan alat elektronik, di tarikan awal akan terjadi lonjakan daya bahkan hingga dua kali lipat. Setelah peralatan berjalan beberapa saat, daya akan berangsur-angsur berjalan secara normal.
Dalam kondisi seperti ini, jika terdapat beberapa peralatan yang dijalankan secara bersamaan dengan beban induktif tinggi, maka berisiko terjadi gangguan pada rangkaian listrik seperti MCB turun atau korsleting.
Fungsi alat penghemat listrik sebagai kapasitor bank bermanfaat untuk menurunkan lonjakan daya. Anda dapat memperhatikan cara kerja alat ini dengan menggunakan amperemeter. Lonjakan daya yang terpantau dalam amperemeter atau tang ampere mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa manfaat alat penghemat listrik untuk kelistrikan rumah tangga adalah sebagai soft starter.
Dengan menggunakan alat ini, Anda dapat melakukan penghematan listrik hingga 10%. Selain itu, power factor saver juga sangat baik digunakan untuk rumah tangga ataupun perkantoran dengan instalasi daya listrik pas-pasan.
Manfaat Power Factor Saver Penghemat Listrik
Manfaat power factor saver untuk kelistrikan yang utama tentunya adalah untuk penghematan penggunaan listrik. Penghematan ini memungkinkan tagihan listrik bulanan Anda juga mengecil.
Di samping itu, terdapat beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dengan menggunakan power factor saver penghemat listrik.
1. Meningkatkan efisiensi jaringan listrik
Alat penghemat listrik bekerja sebagai kapasitor yang dapat mengoptimalkan efisiensi jaringan listrik.
Pemasangan alat ini mampu memperbaiki faktor daya sehingga sifat induktif yang menyebabkan daya semu pada peralatan listrik menjadi menurun. Dengan begitu, daya listrik aktif bisa digunakan secara maksimal.
2. Mengurangi risiko korsleting
Peralatan elektronik yang tidak sesuai dengan kapasitas jaringan berpotensi mengalami korsleting. Diperlukan alat penghemat listrik untuk mengurangi panas yang dapat mengakibatkan hubungan arus pendek listrik. Dengan adanya power factor saver penghemat listrik, risiko korsleting dapat dicegah.
3. Menstabilkan arus listrik
Pemasangan alat penghemat listrik di rumah dapat menjaga arus listrik tetap stabil. Jadi, Anda tak perlu cemas saat meninggalkan rumah.
Itulah ulasan mengenai cara kerja power factor saver penghemat listrik beserta manfaatnya. Jika Anda tertarik dan ingin membeli alat ini harga nya lumayan terjangkau dengan Rp. 120.000 Anda sudah bisa mendapatkan alat power factor saver listrik ini. Anda dapat memanfaatkan alat ini untuk menghemat tagihan dan memaksimalkan penggunaan daya listrik.